Sugeng Rawuh

Sugeng Rawuh
Selamat Datang

Semua Catatan Keisengan dan Keanehan saya

Hanya menulis yang saya rasa. Terimakasih

Kamis, 16 September 2010

Bersyukur

Di hari Rabu, seperti sebelum-sebelumnya hari itu adalah jadwalku untuk latihan nari di tmii. Tentu saja kegiatan itu aku lakukan seusai pulang sekolh. Selama perjalanan, aku melihat kejadian yang begitu mengusik hatiku hingga kini. Saat itu juga aku ingin menangis sejadi-jadinya. Kejdian yang terjadi di daerah pasar rebo tepat saat lampu lalu lintas berwarna merah. Ku lihat seorang anak menangis dya membawa sebuah kayu yang tidak begitu panjang. Anak itu di gandeng dengan seorang anak laki2 lain yang umurnya tidak jauh lebih tua dari si anak yang menangis itu. Sedikit heran, apa yang membuat anak itu menangis? dan saat ku ketahui, ya Allah, sungguh miris hati ini melihatnya. Ia menangisi botol bekas berisi beras, yang sering di gunakan untuk kecrekan mengamen. Aku lihat botol lusuh itu ada di kolong mobil angkutan. Entah bagaimana aku tak paham, mengpa barang itu bisa ada di situ, mungikin saja jatuh saat dia mengamen atau entahlah. Karna tangannya yang tak cukup panjang untuk menggapainya, ia gunakan kayu yang ia pegang itu. Namun belum sempat ia meraihnya tiba-tiba lampu lalu lintas berubahwarna menjadi hijau.Teman yg mendampinginya menarik tangannya, melarangnya untuk meneruskan aktifitasnya. Anak kcil itu sedikit berontak tapi tetap nurut untuk melangkah ke tepi jalan. Seluruh kendaraan yg ada bersegera untuk melaju. Sebuah sepeda motor secara tak sengaja melindas botol itu. Sang anak bertambah kencang menangisnya. Seolah2 ia tak ingin kehilangan benda yang amat ia sayangi. benda yang selama ini aku buang2. Dianggap tidak penting, hanya sebagai sampah, namun baginya begitu berarti. Aku tercekat, sampai-sampai aku sendiri lupa bahwa aku harus cepat-cepat tiba di sanggar. Tak dapat aku bayangkan seandainya itu adalah adikku sendiri.

Mungkin sampai sini cerita yang ku alami sendiri. Semoga bisa bermanfaat bagi kita. Bisa menambah rasa syukur kita pada sang Illahi yang telah memberi kita begitu anyak nikmat, namun terkadang kita sendiri tidak menyadarinya.

*Maaf ya kalo alur/cara pebulisannya masih berantakan & belum bener.