Sugeng Rawuh
Semua Catatan Keisengan dan Keanehan saya
Jumat, 30 Desember 2011
Kamis, 29 Desember 2011
Enam Tahun Saya Dibohongi :)
Sebenaranya sudah lama tulisan ini mau saya publish. Tapi ya, karena kemarin ini blog saya bermasalah jadi tulis di notes fb dulu, baru disini.
Enam tahun yang lalu masih teringat di benak saya ketika sesorang yang sangat saya hargai mengajak saya bergabug di suatu organisasi. Mulanya saya begitu senang, bahkan bangga saat bisa mencapai level tertentu yang bisa menjadi pelatih. Tapi sebenarnya saya sedikit bingung dengan berbagai cerita yang ada. Cerita dari pendirinya yang anggota organisasi itu sangat memuji-muji dan menjunjung tinggi. Katanya ia mendapat warisan dari Sunan kalijaga, mendapat something dari Nyi Rara Kidul, dan mendapatkan benda-benda lain yang bersifat klenik.
Tak ketinggalan suatu kebiasaan yang diyakini mensucikan diri, juga dapat mendapatkan sesuatu saat ritual itu. Namun semua itu di kemas apik dalam dalih agama.Sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa saya hanya bisa manggu-manggut mengikuti apa yang disampaikan. Walaupun saya memiliki pertanyaan besar. Pertanyaan yang apa bila saya sampaikan tidak ada jawaban yang memuaskan. Atau di tertawakan karena di anggap anak kecil. Lalu di takut-takuti dengan 'kualat', 'kutukan' dan sebagainya.
Bodohnya saya tidak berani untuk lebih kritis. Karena menurut pengalaman anggota yang lain apabila ia melakukan kesalahan dan ia mengalami kejadian sial, pasti akan di kait-kaitkan. Itulah yang membuat saya tertarik memasuki jurusan yang saya pilih sekarang. Karena kenyataannya saat SMA saya menemukan ketidak cocokan di dalam agama. Bahkan hal yang dilarang justru dilakukan. Mengerikan bukan? Labil sekali ini organisasi.
Sekarang saya mulai mempelajari, dan mengetahui bahwa hal-hal yang di ceritakan itu hanya mitos. Sadarlah saya telah enam tahun dibohongi, dan bertahun-tahun anggota lainnya di bohongi lebih parah lagi. Termasuk orang yang saya hormati. Entah orang yang bercerita itu bohong atau sedang mimpi tidak bangun-bangun. Herannya masih banyak yang sangat percaya. Tapi ya keyakinan orang tidak bisa dipaksakan. Seperti halnya keyakinan saya yang menganggap organisasi itu kurang tepat. Persetanlah dengan kualat dan sebagainya. Keyakinan saya kalau keputusan yang saya ambil ini untuk Allah Tuhan yang saya yakini. Kenapa harus takut? Setiap orang berhak memilih keyakinannya masing-masing tidak ada yang boleh melarang atau memaksa supaya apa yang ia yakini sama dengan yang lainnya.
Selasa, 27 Desember 2011
Akhirnya
Kamis, 08 Desember 2011
Jangan Langsung Percaya dengan Rumor yang Berdar
Beberapa hari lalu saya kedatangan sms yang isinya agar
beberapa hari kedepan jangan dulu mengkonsumsi salah satu produk minuman
terkenal. Alasannya karena salah satu pekerjanya telah menambahkan darahnya
yang telah terkontaminasi HIV kedalam minuman tersebut. Hal ini di sampaikan
oleh salah satu stasiun TV swasta pada pukul 16.00. Tapi setelah saya cari
tahu, pada pukul itu, acara di stasiun TV yang di maksud sangat tidak ada hubungannya
dengan isu tersebut.
Lagi pula kalau memang benar, perusahaan pasti tidak akan
tinggal diam dengan adanya kasus seperti itu. Kenyataannya, saat ini justru
stasiun TV tersebut mengaku tidak pernah menayangkan hal seperti itu. Ya, saat
sms itu masuk pun saya tidak percaya kalau ada hal seperti itu. Ada hal dan
pertanyaan yang sangat ingin saya utarakan kepada mereka yang telah
terprovokasi.
Pertama, Kalau memang benar Pekerja itu meneteskan darahnya ke
minuman tersebut. Seberapa banyak darah yang telah ia teteskan, dibandingkan
dengan minuman yang di produksi. Selain itu juga saat kapan pekerja itu
memasukan darahnya? Apakah yakin virus tersebut akan kuat bertahan hidup
setelah melewati proses pengolahan yang panjang? Saya memang bukan seorang yang
bergerak di bidang kesehatan, apalagi seorang ahli kesehatan. Maaf kalau
sekiranya salah. Tapi sepengetahuan saya dari seminar-seminar dan diskusi-diskusi Virus HIV itu tidak bisa
bertahan lama di luar manusia. Baik itu dalam hewan, makanan, minnuman, apalagi
di udara bebas.
Kedua, bisa saja menyebarnya rumor ini disebabkan oleh sejumlah oknum iseng dan jahat.
Mereka hanya ingin kita menjadi parno dengan HIV. Seperti halnya saat rumor
beredarnya tusuk gigi atau jarum suntik di bioskop. Rumor-rumor seperti ini
hanya akan mendoktrin masyarakat bahwa para pengidap HIV itu jahat. Mereka
harus di jauhi.
Ini
merupakan salah satu bentuk diskriminasi. Coba kita lihat tema Hari Aids
Sedunia tahun ini Getting to Zero, Safety Riding and Safety Life dan di
Indonesia sendiri mengusung tema Lindungi Pekerja dan Dunia Usaha dari HIV & AIDS. Berkaitan bukan? Mungkin dengan ini yang mulanya orang / perusahaan
mulai bisa menerima karyawan yang ODHIV menjadi kembali enggan, karena di
khawatirkan akan melakukan hal yang kurag lebih serupa.
Padahal kita sesama manusia tidak berhak mendiskriminasi orang lain. Apakah kita telah
merasa paling suci & hebat? Semua orang memiliki hak yang sama, yang harus
dilindingi dan di hargai. Termasuk para ODHIV, mereka tidak seburuk virus yang
melekat di dalam dirinya.
Ingat!!!
Jauhi Virusnya bukan orangnya.
Kamis, 01 Desember 2011
Horee.. gw kualat :D
sosial. Banyak pengamat 24 jam aka watcher aka observer (kalo nggak mau disebut
stalker). Banyak orang kepo. Misalnya hari ini gue ngomongin doi di Twitter,
tiba-tiba besoknya doi jadi follower gue di Twitter. Bahaha otomatis tweet-tweet
yang kemaren harus diapus dong biar gue gak kicep (lupa pake nama samaran
soalnya). Misalnya juga gue protes tentang kehidupan kampus (di Twitter),
besok-besoknya gue dipanggil trus diinterogasi, soalnya tulisan gue itu nggak
ada dasar hukumnya dan katanya berpotensi jadi pencemaran nama (baik?).
Pokoknya gue ambil aja positifnya, pendem
negatifnya (kok dipendem?). Hhh susah juga jadi orang kayak gue ya, apa-apa
dipendem. Amarah dipendem. Uneg-uneg dipendem. Sekalinya dikeluarin, pasti
nge-blunt dan nyenggol sana-sini. Padahal gue udah berusaha nggak nyebut merek
lho waktu itu.
Kutipan diatas adalah salah satu tulisan teman saya bernama Gomat yang bisa diliat dengan lengkap disini. Padahal ya, saat tulisan ini baru aja di post sama penulisnya, kerjaan gw tuh selalu ngetawain & ngeledekin si penulis. Tadinya gw pikir, ah ini mah lebay-lebayan si Gomat aja. Ga mungkin lah gw akan terjerat dengan kasus seperti ini. Ga akan ada yang peduli dengan kehidupan gw. Ya kali orang bakal ngepoin gw.
Tapi kenyataannya, hiaaat.. gw kualat ;) baru aja gw ngepost something di twitter, eh udah di samperin aja sama atasan-atasan. Masih mending kalo Gomat sama orang lain. Lah.. ini sama angkatan gw sendiri booo.. Gila kan? Bahkan sampe sekarang masalah itu belum selesai. Entahlah dengan munculnya tulisan ini masalah bakal tambah runyem apa akan selesai. Yah, gw udah pasrah aja. Abis mau bagaimana lagi? Ternyata didunia ini masih ada ya orang yang kepo dan sok sok an ngurusin urusan orang lain. Urusan pribadi gw lah, harus di ketahui sama khayalak ramai.
Halo halo. bukannya itu twitter gw? Saat gw mempost tulisan itu, apa gw mencantumkan nama instansi atau perseorangan? TIDAK gue menuliskan secara samar. Yah klo aja mereka bisa berpositif thinking, akan lain ceritanya. Bisa aja tulisan gw itu bukan merujuk kepada mereka? Bisa aja kan itu salah satu kutipan dari novel yg ga selesai-selesai gw buat. Atau bisa aja itu tulisan dari mana deh, gw copy paste ke twitt gw. Mereka bilang gw sperti anak kecil? yah sebenarnya siapa yg sperti anak kecil? Apa saya atau anda yg tidak bisa menghargai hak orang?
Oke, saat itu gw bener-bener emosi, dan saat penyergapan itu, emosi gw juga belum terkendali. Gile aja, pikiran gw masih kalap, kacau, ga karuan. Eh ucuk-ucuk ada orang nanya berentet dengan cara ga enak. Yah, jangan salahin gw kalo jawaban gw seenaknya. :D