Sugeng Rawuh

Sugeng Rawuh
Selamat Datang

Semua Catatan Keisengan dan Keanehan saya

Hanya menulis yang saya rasa. Terimakasih

Kamis, 29 Desember 2011

Enam Tahun Saya Dibohongi :)

Sebenaranya sudah lama tulisan ini mau saya publish. Tapi ya, karena kemarin ini blog saya bermasalah jadi tulis di notes fb dulu, baru disini.


Enam tahun yang lalu masih teringat di benak saya ketika sesorang yang sangat saya hargai mengajak saya bergabug di suatu organisasi. Mulanya saya begitu senang, bahkan bangga saat bisa mencapai level tertentu yang bisa menjadi pelatih. Tapi sebenarnya saya sedikit bingung dengan berbagai cerita yang ada. Cerita dari pendirinya yang anggota organisasi itu sangat memuji-muji dan menjunjung tinggi. Katanya ia mendapat warisan dari Sunan kalijaga, mendapat something dari Nyi Rara Kidul, dan mendapatkan benda-benda lain yang bersifat klenik.


Tak ketinggalan suatu kebiasaan yang diyakini mensucikan diri, juga dapat mendapatkan sesuatu saat ritual itu. Namun semua itu di kemas apik dalam dalih agama.Sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa saya hanya bisa manggu-manggut mengikuti apa yang disampaikan. Walaupun saya memiliki pertanyaan besar. Pertanyaan yang apa bila saya sampaikan tidak ada jawaban yang memuaskan. Atau di tertawakan karena di anggap anak kecil. Lalu di takut-takuti dengan 'kualat', 'kutukan' dan sebagainya.


Bodohnya saya tidak berani untuk lebih kritis. Karena menurut pengalaman anggota yang lain apabila ia melakukan kesalahan dan ia mengalami kejadian sial, pasti akan di kait-kaitkan. Itulah yang membuat saya tertarik memasuki jurusan yang saya pilih sekarang. Karena kenyataannya saat SMA saya menemukan ketidak cocokan di dalam agama. Bahkan hal yang dilarang justru dilakukan. Mengerikan bukan? Labil sekali ini organisasi.


Sekarang saya mulai mempelajari, dan mengetahui bahwa hal-hal yang di ceritakan itu hanya mitos. Sadarlah saya telah enam tahun dibohongi, dan bertahun-tahun anggota lainnya di bohongi lebih parah lagi. Termasuk orang yang saya hormati. Entah orang yang bercerita itu bohong atau sedang mimpi tidak bangun-bangun. Herannya masih banyak yang sangat percaya. Tapi ya keyakinan orang tidak bisa dipaksakan. Seperti halnya keyakinan saya yang menganggap organisasi itu kurang tepat. Persetanlah dengan kualat dan sebagainya. Keyakinan saya kalau keputusan yang saya ambil ini untuk Allah Tuhan yang saya yakini. Kenapa harus takut? Setiap orang berhak memilih keyakinannya masing-masing tidak ada yang boleh melarang atau memaksa supaya apa yang ia yakini sama dengan yang lainnya.

Selasa, 27 Desember 2011

Akhirnya

Tes Tes 1. 2. 3.
ya kalo tulisan ini ke post seneng deh rasanya. Karena ternyata blog saya sudah bisa berfungsi normal kembali. Setelah kemarin sempet aneh karena ga bisa post tulisan sama sekali :(
Oke, tapi seaneh, senyebelin apapun dengan blog ini, aku bertekad untuk ga akan ganti blog. Karena disinilah segala cerita ku (ga semua juga sih). Jadi maksudnya disini tulisanku tentang hal-hal ga penting ada.
Oke, semua jejaring sosial yang aku punya bagiku sangatlah bersejarah dan bermakna.

Akhir kata Alhamdulillah...

Kamis, 08 Desember 2011

Jangan Langsung Percaya dengan Rumor yang Berdar


Beberapa hari lalu saya kedatangan sms yang isinya agar
beberapa hari kedepan jangan dulu mengkonsumsi salah satu produk minuman
terkenal. Alasannya karena salah satu pekerjanya telah menambahkan darahnya
yang telah terkontaminasi HIV kedalam minuman tersebut. Hal ini di sampaikan
oleh salah satu stasiun TV swasta pada pukul 16.00. Tapi setelah saya cari
tahu, pada pukul itu, acara di stasiun TV yang di maksud sangat tidak ada hubungannya
dengan isu tersebut.

Lagi pula kalau memang benar, perusahaan pasti tidak akan
tinggal diam dengan adanya kasus seperti itu. Kenyataannya, saat ini justru
stasiun TV tersebut mengaku tidak pernah menayangkan hal seperti itu. Ya, saat
sms itu masuk pun saya tidak percaya kalau ada hal seperti itu. Ada hal dan
pertanyaan yang sangat ingin saya utarakan kepada mereka yang telah
terprovokasi.

Pertama, Kalau memang benar Pekerja itu meneteskan darahnya ke
minuman tersebut. Seberapa banyak darah yang telah ia teteskan, dibandingkan
dengan minuman yang di produksi. Selain itu juga saat kapan pekerja itu
memasukan darahnya? Apakah yakin virus tersebut akan kuat bertahan hidup
setelah melewati proses pengolahan yang panjang? Saya memang bukan seorang yang
bergerak di bidang kesehatan, apalagi seorang ahli kesehatan. Maaf kalau
sekiranya salah. Tapi sepengetahuan saya dari seminar-seminar dan diskusi-diskusi Virus HIV itu tidak bisa
bertahan lama di luar manusia. Baik itu dalam hewan, makanan, minnuman, apalagi
di udara bebas.

Kedua, bisa saja menyebarnya rumor ini disebabkan oleh sejumlah oknum iseng dan jahat.
Mereka hanya ingin kita menjadi parno dengan HIV. Seperti halnya saat rumor
beredarnya tusuk gigi atau jarum suntik di bioskop. Rumor-rumor seperti ini
hanya akan mendoktrin masyarakat bahwa para pengidap HIV itu jahat. Mereka
harus di jauhi.
Ini
merupakan salah satu bentuk diskriminasi. Coba kita lihat tema Hari Aids
Sedunia tahun ini Getting to Zero, Safety Riding and Safety Life dan di
Indonesia sendiri mengusung tema Lindungi Pekerja dan Dunia Usaha dari HIV & AIDS. Berkaitan bukan? Mungkin dengan ini yang mulanya orang / perusahaan
mulai bisa menerima karyawan yang ODHIV menjadi kembali enggan, karena di
khawatirkan akan melakukan hal yang kurag lebih serupa.

Padahal kita sesama manusia tidak berhak mendiskriminasi orang lain. Apakah kita telah
merasa paling suci & hebat? Semua orang memiliki hak yang sama, yang harus
dilindingi dan di hargai. Termasuk para ODHIV, mereka tidak seburuk virus yang
melekat di dalam dirinya.

Ingat!!!
Jauhi Virusnya bukan orangnya.

Kamis, 01 Desember 2011

Horee.. gw kualat :D

Sekarang harus hati-hati kalau nulis di media
sosial. Banyak pengamat 24 jam aka watcher aka observer (kalo nggak mau disebut
stalker). Banyak orang kepo. Misalnya hari ini gue ngomongin doi di Twitter,
tiba-tiba besoknya doi jadi follower gue di Twitter. Bahaha otomatis tweet-tweet
yang kemaren harus diapus dong biar gue gak kicep (lupa pake nama samaran
soalnya). Misalnya juga gue protes tentang kehidupan kampus (di Twitter),
besok-besoknya gue dipanggil trus diinterogasi, soalnya tulisan gue itu nggak
ada dasar hukumnya dan katanya berpotensi jadi pencemaran nama (baik?).


Pokoknya gue ambil aja positifnya, pendem
negatifnya (kok dipendem?). Hhh susah juga jadi orang kayak gue ya, apa-apa
dipendem. Amarah dipendem. Uneg-uneg dipendem. Sekalinya dikeluarin, pasti
nge-blunt dan nyenggol sana-sini. Padahal gue udah berusaha nggak nyebut merek
lho waktu itu.


Kutipan diatas adalah salah satu tulisan teman saya bernama Gomat yang bisa diliat dengan lengkap disini. Padahal ya, saat tulisan ini baru aja di post sama penulisnya, kerjaan gw tuh selalu ngetawain & ngeledekin si penulis. Tadinya gw pikir, ah ini mah lebay-lebayan si Gomat aja. Ga mungkin lah gw akan terjerat dengan kasus seperti ini. Ga akan ada yang peduli dengan kehidupan gw. Ya kali orang bakal ngepoin gw.

Tapi kenyataannya, hiaaat.. gw kualat ;) baru aja gw ngepost something di twitter, eh udah di samperin aja sama atasan-atasan. Masih mending kalo Gomat sama orang lain. Lah.. ini sama angkatan gw sendiri booo.. Gila kan? Bahkan sampe sekarang masalah itu belum selesai. Entahlah dengan munculnya tulisan ini masalah bakal tambah runyem apa akan selesai. Yah, gw udah pasrah aja. Abis mau bagaimana lagi? Ternyata didunia ini masih ada ya orang yang kepo dan sok sok an ngurusin urusan orang lain. Urusan pribadi gw lah, harus di ketahui sama khayalak ramai.
Halo halo. bukannya itu twitter gw? Saat gw mempost tulisan itu, apa gw mencantumkan nama instansi atau perseorangan? TIDAK gue menuliskan secara samar. Yah klo aja mereka bisa berpositif thinking, akan lain ceritanya. Bisa aja tulisan gw itu bukan merujuk kepada mereka? Bisa aja kan itu salah satu kutipan dari novel yg ga selesai-selesai gw buat. Atau bisa aja itu tulisan dari mana deh, gw copy paste ke twitt gw. Mereka bilang gw sperti anak kecil? yah sebenarnya siapa yg sperti anak kecil? Apa saya atau anda yg tidak bisa menghargai hak orang?

Oke, saat itu gw bener-bener emosi, dan saat penyergapan itu, emosi gw juga belum terkendali. Gile aja, pikiran gw masih kalap, kacau, ga karuan. Eh ucuk-ucuk ada orang nanya berentet dengan cara ga enak. Yah, jangan salahin gw kalo jawaban gw seenaknya. :D

Sabtu, 05 November 2011

Bunga

Banyak orang mengibaratkan cintanya bagai bunga mawar, dan tidak bisa dipungkiri. Pasti sebagian wanita akan senang dan terbuai. Coba kalau di ibaratkan dengan bunga Rafflesia Arnoldi. Wah, sudah bisa di tebak pasti akan marah besar. Bunga mawar kan, cantik, wangi, mempesona deh pokonya. Sedangkan bunga Rafflesia? Udah bentuknya aneh, bau lagi.

Tapi saya punya pendapat lain, saya lebih suka di ibaratkan dengan bunga Rafflesia Arnoldi.
Kenapa?
Andaikan bunga mawar di depan rumah kita gundul karena tangan-tangan bocah kecil yang iseng memetik bunga kita, mungkin kita akan marah, tapi setelah itu? Yasudahlah. lalu kalau tiba-tiba bunga kita mati karena suatu hal, mungkin mulanya kita sedih, tapi esok hari kita juga bisa mendapatkannya lagi di toko bunga bahkan yang lebih bagus dari mawar yang kita punya dulu.

Coba kita bandingkan denagn bunga Rafflesia. Tumbuhan itu mekar tidak setiap saat. Apabila mekar seluruh stasiun TV akan heboh memberitakannya, orang banyak berbondong-bondong datang ke kebun raya untuk melihat tumbuhan langka tersebut. Seolah-olah semua orang selalu menunggu an menanti mekarnya bunga tersebut. Belum lagi disana tanaman itu di beri pagar, supaya tidak ada tangan-tangan jahil yang akan merusak tumbuhan tersebut. Memang kalau kita pikir sepintas, mana ada orang yang mau memegang bunga itu. Mencium baunya dari jarak satu meter saja sudah tidak kuat. Tapi ingat ini bunga langka, tangan orang jahat bisa saja melakukan apa yang dia mau, tanpa peduli baik atau buruk hal yang ia lakukan. Apalagi sampai tumbuhan itu mati, dimana lagi kita bisa dapatkan? Sangat susah menemukan tumbuhan semacam itu.

Ya, itulah yang saya inginkan. Saya tidak ingin terlihat indah dipandang, tapi mudah dilupakan begitu saja. Karena masih banyak hal-hal indah yang lebih dari kita.

Minggu, 30 Oktober 2011

Tarian Kehidupan

Mari kita bersama menari

Mengikuti irama lagu

Melenggak lenggok seperti apa yang kita mau

Tapi jangan pernah kau paksakan dirimu mengikuti tarianku

Atau memaksa diriku untuk mengikuti tarianmu

Mungkin tarian indahku kau anggap buruk hina dan kotor

Tapi inilah sebuah tarian yang aku pilih

Ya memang tarian kehidupan kita sungguh berbeda

Karena sesungguhnya tarian memiliki jiwa

Memiliki perasaan dan emosi

Entah itu suatu kesenangan atau kesedihan

Suatu kesucian atau kemunafikan

Suatu hal yang kita pilih sendiri

Jumat, 14 Oktober 2011

Catatan tentang Aku dan GCC

Sebelumnya tidak pernah terbayangkan kalau aku akan berada di tengah organisasi internasional. Semua orang menyangka kalau aku pasti pintar berbahasa Inggris. Padahal salah besar, waktu SNMPTN aja, aku hanya mengisi 1 nomer untuk matapelajaran b.Inggris. Pernah ada rasa minder saat pertama kali tergabung di Organisasi ini. Aku pikir di tempat ini pasti berisi anak-anak gaul, pintar, dan sangat beruntung secara materi. Bisa dibilang aku sangat pendiam saat itu. Apalagi jurusan yang aku ambil saat kuliah ini, tidak sebanding dengan teman-teman yang lain. Mulanya aku pikir mereka akan memandang sebelah mata.
Tapi itu semua hanya bayangan burukku saja.
Tahukah kawan, merekalah yang memberi dukungan saat aku minder. Merekalah yang membelaku saat orang lain meremehakan apa yang aku lakukan. Mereka tidak pernah melihat sebelah mata latar belakang aku. Mereka tidak pernah menghujat jurusan yang aku pilih saat ini. Tidak ada sedikitpun pandangan Hina dari mereka tentang diriku. Terbukti, apa yang aku bayangkan sebelumya salah besar.
Tentang kemampuan, aku sadar aku tidak sehebat yang lainnya. Saat yang lain bisa mengeksplor apa yang ingin mereka lakukan, aku hanya diam. Tapi disinilah bagiku suatu anugrah. Banyak hal yang bisa aku pelajari disini. Berfikir kritis, mengutarakan pendapat yang ingin disampaikan, memahami perbedaan, belajar terbuka satu sama lain, dan lain sebagainya. Mungkin kalau aku tidak bertemu dengan organisasi keren ini, aku gak akan bisa puya mimpi besar.
Ya, saya masih ingat, ketika youthcamp (program pelatihan dari GCC) saat menuliskan mimpi, saya hanya menuliskan bahwa saya ingin menjadi seniman. Itu saja, saya tidak dapat berfikir jauh. Saat itu aku pikir terlalu muluk-muluk kalau aku bercita-cita macam-macam. Namun, seiring berjalannya waktu, mimpi saya bangkit darisini, dari sebuah program empat hari tiga malam.
Oh iya hal yang sangat menarik bagi saya. (lagi-lagi perkiraan awal saya) Ini adalah organisasi Internasional, pasti disini tidak akan berfikir tentang budaya Indonesia. KENYATAANNYA Salah Besar. Justru disini di ajarkan bahwa bakat seni yang kita miliki bisa di gunakan untuk melakukan perubahan.
Pelajaran yang sangat berharga disini bagi saya
"Siapapun kita, apapun yang kita bisa, Bagaimanapun cara kita, tidak ada yang mustahil untuk menggapai cita-cita dan membuat perubahan di Bumi ini".

Sulistiani
Leader GCC Indonesia 2011

Kamis, 15 September 2011

Jakun UI

Jaket kuning alias jakun baru aja gw dapetin kemarin. Setelah gw menunggu selama tiga bulan & harus ikut ini itu, demi tuh benda akhirnya. Hmm.. Gw jadi inget sama masa2 SMA.
Waktu masih pake putih abu-abu, gw cuma bisa ngliat kagum sama si pemilik jaket kuning, siapapun itu. Dimata gw, keren banget bisa pake jaket seperti itu :-| .
Waktu itu gw ga berani sedikit pun nyentuh jakun. Apalagi, buat make, nggak deh ga akan. Saat temen-temen pada foto-foto dengan jakun. Bahkan ada juga yang dimasukin fb. Gw lebih milih diem melihat & memikmati mereka.
Tapi bukan berarti gw ga pengen pake jakun. Hanya saja, itu punya orang lain, warna makaranya pun belum tentu sesuai sama yg gw mau. Gw mau make punya gw sendiri & bermakara putih.
Alhamdulillah, kemarin pertama kalinya gw bisa pake & foto pake jakun sesuai dengn keinginan gw :-).

Jumat, 02 September 2011

Mereka

Lagi searching data tentang ODHA buat gambaran action gw sebagai leader di GCC, tiba-tiba gw inget suatu hal. Kejadiannya saat gw sekolah. Yah, masih tergolong baru, karena gw aja lulus SMA taun ini. Suatu hari saat pelajaran agama (lupa materinya apa) gurunya tiba-tiba ngomongin soal sex before merried.

Pertamanya gw pikir beliau akan menyampaikan hal-hal supaya kita tidak melakukan kegiatan yang sangat dilarang agama. Tapi, tiba-tiba merembet rembet tentang HIV/AIDS. Menurutnya buat apa sih banyak orang yang ngadain seminar-seminar tentang ini? Jelas ga berguna dan ga mendidik. Apalagi disekolah ini juga di adakan.

JLEB. Rasanya kaya di tusuk piso dapur emak gw (lebay). Kenapa?
Karena belum lama dari si bapak bicara hal ini, gw & temen-temen ngadain seminar sex education+hiv/aids. Kontan, pas ngumpul organisasi heboh bener deh stafnya. Ternyata tidak hanya dikelas saya saja, tapi dikelas lain juga. Grrr.. Gw pikir orang-orang disekitar gw ga ada yang mendiskriminasi ODHA. Ternyata pikiran gw selama ini salah. Tapi, beliau memang sudah sepuh, jadi maklum aja klo masih berfikir sangat kolot. Hmm.. Kamipun berfikir, apa yang bisa kita lakukan supaya virus diskriminasi tidak menjadi epidenmi.

Oke, tercetuslah untuk membuat mading. Sayangnya kegiatan ini kurang efisien, kalau pendekatan individu kesesama teman tidak dilakukan. Mulailah kami untuk tak henti-hentinya menyuarakan bahwa ODHA tidak boleh di jauhi. Mereka teman & saudara kita juga. Sehingga odhapobia pun tidak terjadi. Respon terhadap kepedulian hiv/aids cukup baik. Sampai akhirnya kami mengadakan suatu kegiatan saat HAS.


Yaitu penyematan pita merah yang dilakukan oleh anggota organisasi kami. Sungguh di luar dugaan, beratus ratus pita yang disediakan ludes, bahkan kurang. Banyak banget yang minta.
Tapi ternyata ada yang tidak setuju dengan kegiatan kami. Memang tidak secara langsung diungkapkan, tapi dapat disimpulkan dari sikap mereka.

Siapakah mereka itu? Para petinggi organisasi keagamaan yang juga saya ikuti. Wow.. Ajaib, ternyata waloupun kita satu organisasi tapi pikiran kita berbeda. Yah, mungkin kalau saja saya bukan anggota dari organisasi itu, sudah terjadi perang di antara kami dan mereka.

Heran sungguh heran kenapa antipati terhadap isu seperti itu justru terjadi dikalangan agamawan? Bukankah semustinya mereka itu bisa menjadi agen yang bisa membantu para ODHA move on? Dengan bimbingan agama, teman-teman kita bisa kembali hidup sehat. Hidup sesuai dengan kaidah, walaupun didalam tubuhnya terdapat hiv. Agar tidak terjadi jarak yang cukup jauh antara ODHA & para agamawan.

Senin, 06 Juni 2011

Kenangan Bersama PMR

Rasanya baru kemarin aku memasuki SMAN 98. Namun sekarang sudah saatnya aku meninggalkan tempatku merasakan hangatnya persaudaraan itu.


Masih teringat di benakku masa-masa itu. Saat masih duduk di bangku kelas 10 dan mengenal organisasi PMR di SMAN 98. Mulanya kami tidak saling mengenal satu sama lain. Bahkan bisa dibilang di antara kita saling tidak peduli. Seiring dengan berjalannya waktu, yang juga dibantu oleh kaka yang baik hati. Semua itu tergantikan dengan ikatan persahabatan yang indah.

Bermula dengan sebuah forum, forum yang saling membuka satu sama lain. Disinilah semua permasalahan terselesaikan. Ternyata apa yang terjadi di antara kita hanya karena kurangnya komunikasi. Ya, dapat kita ambil hikmahnya bahwa komunikasi sangat PENTING.

Banyak hal-hal indah yang tidak dapat kulupakan. Makan-makan di UKS, LATGAB, Jalan-jalan ke Kota Tua, sampai Expo dan pastinya masih banyak lagi.

Yahh... semua itu merupakan harga yang sangat mahal.

*Trims buat ka Adi, kaka pendobrak PMR, sodara-sodara seangkatan ku di PMR ade-ade penerus PMR. buat semua pelajaran dan warna di masa SMA

Jumat, 27 Mei 2011

Iseng-Iseng

Kemarin waktu aku lagi online facebook. Ada temen aku chat, buat minta tolong allow QUIZ yang diadain Visit Indonesia gitu. Katanya sih hadiahnya jalan-jalan ke pulau komodo semua Transportasi, Akomodasi & Uang saku di tanggung.
Iseng-iseng ah ikutan. Lumayan lah pertanyaan quiznya. Seru juga buat nambah-nambah pengetahuan.
Ga percaya?
coba aja liat di sini
Selamat mencoba kawan..

Rabu, 25 Mei 2011

Menjelang Subuh

Hari Minggu kemarin pas latihan, pelatih teater aku nanyain "mana yang lebih kamu pilih: menjelang pagi, menjelang siang, menjelang sore, atau menjelang malam. Terus, aku jawab. "Menjelang Pagi" hmm sebenernya sih bukan menjelang pagi, tapi lebih tepatnya menjelang Subuh.
Tau gak, tau gak apa yang di jawab sama pelatihku?
katanya "Orang yang suka menjelang pagi itu, semangat, gigih, pantang menyerah". Weww..

Ok.. aku ga peduli dengan apapun ramalannya, yang pasti aku punya alasan sendiri, kenapa aku suka sama menjelang pagi.

Jadi, aku suka dengan ketenangan pagi, Terutama saat suara azan subuh berkumandang. Hmm.. syahdu banget. Apalagi saat sebelum subuh, ya.. sekitar 1/3 malam terhkir. Waktu dimana kita bisa bermesra-mesraan dengan Sang pemilik segalanya yang telah menciptakan kita. Belum lagi waktu tersebut, termasuk waktu saat doa kita diijabah.

Menjelang Subuh, memang waktu yang sangat menyenangkan.

Selasa, 26 April 2011

Kenangan SMA

3 tahun sudah kita melalui semua itu bersama, menjalani hari-hari dengan penuh kenangan. Masih teringat di benakku saat-saat kebersamaan itu. Saat suka dan duka kita lalui bersama. Hmm.. rasanya baru saja kemarin kita melalui itu semua. Tapi sekarang kita sudah di ujung perpisahan.
Aku pasti kangen. Kangen bikin ulah pas lagi syuro, kangen jailin ikhwannya, kangen adu argumen, kangen mimpin rapat PMR, kangen lari sana sini nyari tanda tangan, kangen di omelin, kangen makan bareng, kangen semuanya. Saat setiap detik dan menit yang selalu bersama.
Tapi itulah mungkin erpisahan, adalah sesuatu yang paling kita hindari. Padahal sama seperti pertemuan, kedua hal itu hadir untuk saling melengkapi. Dan kita harus ikhlas.