Oke tapi buat apa gw cuma nulis disini cuma buat curhat doang dengan cerita gantung.
Jadi dengan santainya gw bilang "yang namanya bergaul kan harus bebas?" iyalah ga boleh ada yang ngekang mau bagaimana cara bergaul kita. Sama seperti melakukan hubungan seks. Saat ini penggunaan seks bebas udah ga lagi dipake kenapa? Karena sebenarnya konotasi seks bebas ini ambigu. Tidak jelas apa definisi dari seks bebas.
Melakukan hubungam ini memang harus bebas kok. Bebas memilih pasangan yang kita mau. Waktu yang menurut kita pas. Tidak ketinggalan tempat yang nyaman. Semua itu memang ada konsekuensinya masing-masing. Tapi apakah dalam bergaul, melakukan hubungan seks, dll, harus ada yang membatas-batasi? Tidak semua orang berhak memilih apa yang ingin mereka lakukan. Toh segala perbuatan kita pasti ada konsekuensinya yang ditanggung oleh si pelaku bukan orang lain.
D Gw selalu tertarik nih sama posting R sangat kritis!!
tapi kalo mnurut gw ya gom, gw share aja nih, gw udah lumayan blajar etologi (kelakuan hewan) khususnya bidang etologi manusia (psikologi) wkt itu iseng2 blajar buat OSN bio, jadi dalam psikologi etologi manusia, ada yang disebut sama classical conditioning atau Pavlovian association (operant conditioning). Asosiasi ini maksudnya adalah pola pikir yang menggabungkan suatu hal yang berulang2. Contohnya (penelitian Ivan Pavlov) anjing selalu diberi makan apabila ada bunyi lonceng, maka dalam waktu yang sering terjadi, anjing tersebut apabila dibunyikan lonceng maka air liurnya akan keluar menandakan ia tergiur akan makanan yang akan disediakan (padahal tidak ada makanan). Hal tersebut bisa (pasti) terjadi pada manusia, dengan adanya kondom di coklat (yang bebas dimakan smua org) yang dijual maka anak kecil (yg blom mengerti) akan bertanya-tanya mengenai apa guna alat itu (memang alat tersebut patut untuk dijelaskan kegunaannya namun ada batasan umur yg digunakan untuk itu (diatas golden age, dimana kemampuan ingatan balita sangat tinggi, dimana trauma sering terjadi dalam tahap pertumbuhan ini)). Maka dengan sifat anak2 yaitu learning, ia akan mencoba2 alat ini. Dan dengan adanya hal itu, lama kelamaan apabila ia membeli coklat ia teringat dengan kondom dan mencoba memakainya (terus dalam tahap teen age). Naah makanya hal seperti ini yang dimanfaatkan oleh produsen (seperti rokok, dengan iklannya) untuk memasarkan produk mereka. Masalahnya adalah yg dijual it's not appropriate for children but we can't make it inappropriate because the thing that attach in it is appropriate.
CMIIW! kayaknya ini bagus ya buat bahan penelitian gw selanjutnya hahaha (tapi kontroversial siih)