Sugeng Rawuh

Sugeng Rawuh
Selamat Datang

Semua Catatan Keisengan dan Keanehan saya

Hanya menulis yang saya rasa. Terimakasih

Minggu, 19 Februari 2012

Masih Kondom lagi

Masih lanjutan yang kemarin gw post. Nah ternyata perbincangan itu berlanjut lagi. Tapi maap-maap nih ye, klo ujung-ujungnya jadi ga nyambung (bukan gw bukan gw)


  • D
    Gw selalu tertarik nih sama posting R sangat kritis!!
    tapi kalo mnurut gw ya gom, gw share aja nih, gw udah lumayan blajar etologi (kelakuan hewan) khususnya bidang etologi manusia (psikologi) wkt itu iseng2 blajar buat OSN bio, jadi dalam psikologi etologi manusia, ada yang disebut sama classical conditioning atau Pavlovian association (operant conditioning). Asosiasi ini maksudnya adalah pola pikir yang menggabungkan suatu hal yang berulang2. Contohnya (penelitian Ivan Pavlov) anjing selalu diberi makan apabila ada bunyi lonceng, maka dalam waktu yang sering terjadi, anjing tersebut apabila dibunyikan lonceng maka air liurnya akan keluar menandakan ia tergiur akan makanan yang akan disediakan (padahal tidak ada makanan). Hal tersebut bisa (pasti) terjadi pada manusia, dengan adanya kondom di coklat (yang bebas dimakan smua org) yang dijual maka anak kecil (yg blom mengerti) akan bertanya-tanya mengenai apa guna alat itu (memang alat tersebut patut untuk dijelaskan kegunaannya namun ada batasan umur yg digunakan untuk itu (diatas golden age, dimana kemampuan ingatan balita sangat tinggi, dimana trauma sering terjadi dalam tahap pertumbuhan ini)). Maka dengan sifat anak2 yaitu learning, ia akan mencoba2 alat ini. Dan dengan adanya hal itu, lama kelamaan apabila ia membeli coklat ia teringat dengan kondom dan mencoba memakainya (terus dalam tahap teen age). Naah makanya hal seperti ini yang dimanfaatkan oleh produsen (seperti rokok, dengan iklannya) untuk memasarkan produk mereka. Masalahnya adalah yg dijual it's not appropriate for children but we can't make it inappropriate because the thing that attach in it is appropriate.
    CMIIW! kayaknya ini bagus ya buat bahan penelitian gw selanjutnya hahaha (tapi kontroversial siih)
    12 February at 19:48 · · 1

  • R Setelah gue tanya temen gue yang dari psikologi (nyari bala bantuan ceritanya haha) prinsip classical conditioning tidak applicable dalam hal ini (coklat jadi mau coba kondom atau analogi coklat-kondom apapun yg Anda maksud). Coklat itu diasosiasikan dengan rasa enak, jadi prinsip classical conditioning yg benar adalah kalau kita membayangkan coklat, air liur kita akan keluar (padahal coklatnya tidak ada). Di sisi lain, melihat dan memegang kondom tidak akan memunculkan respons seksual karena secara umum respons seksual manusia itu berasosiasi dengan tubuh manusia bukan dengan benda.

    Orang yg secara seksual tidak aktif tidak akan menggunakan kondom untuk berhubungan seks. Dengan demikian pemberian kondom tidak akan mendorong seseorang untuk pakai kondom karena attitude tidak sama dengan perilaku.
    13 February at 19:27 ·

  • D oh gitu gom hahaha, bagus nih buat masukan buat gw. Emg menarik diskusi ini, gw salah satu org yg sangat mendalami biologi evolusi khususnya dalam sudut pandang perilaku hewan cukup banyak hewan yang sudah gw teliti dari dulu hingga sekarang dari semut hingga owa jawa :D .Sebenarnya memang benar, etologi adalah ilmu perilaku hewan dan tidak bisa diterapkan pada manusia secara langsung, karena secara teori manusia memiliki perilaku lebih tinggi dari hewan makanya ilmu nya bercabang menjadi etologi-->sosiobiologi-->psikologi manusia. Sayangnya psikologi manusia kurang gw dalami. Dalam melihat hal ini gw hanya bisa menghubungkan hal tersebut dengan etologi yg mana masih kurang akurat. Dalam evolusi biologi parameter etologi yang dilhat adalah berdasarkan behavior nature dan nurture (Campbell, Biology 9ed). Yang menarik adalah apakah gen baik homoseksual maupun heteroseksual akan muncul kembali dalam generasi ini (akibat hal-hal salah satunya semacam masalah ini) yang setelah sekian lama tereleminasi dan terisolasi baik geografi dan seksual (Geographical and Sexual Barrier) serta tekanan budaya? Dapatkah pertumbuhan gen ini teridentifikasi? Bagaiman perselisihan gennya seperti yang kita ketahui bahwa gen adalah egosi (Selfish Gene, Richard Dawkins, Oxford University)? Siapa yg akan survive homo, hetero atau normal? Bisakah dihitung lewat Intraspecific Competition of Lotka-Volterra equation, dimana setelah era globalisasi kesetimbangan Hardy-Weinberg menghilang? Gw rasa agak susah karena manusia lebih kompleks dari hewan. Intinya gw gak bisa menyimpulkan karena ini bukan bidang gw, Peneliti selalu berbicara fakta dan tidak pernah berbicara hal yg tidak ilmiah. Menarik nih, fix gw ambil tema ini buat penelitian Peneliti Muda LIPI tahun depan hahaha :D
    13 February at 22:17 · · 1

  • Nah jadi ceritanya setelah si D komentar mengenai segi psikologi. Okey gw sadar pemahaman gw soal psikologi sangat kurang. Tapi bukan berarti gw iya iya aja, gw & temen gw si R nanya langsung ke orang yang udah jelas-jelas lulusan psikologi UI. Lalu seperti itulah jawabannya, seperti yang dituliskan si R.

    Tapi sumpah ngakak abis gw ngeliat comment terakhirnya. Yakali, bodo amat deh soal lo mau jadi peneliti atau apa.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar